Senin, Januari 11, 2010

Blogger Belajar dari Kisah Aladin dan Lampu Ajaibnya


Anda pernah mendengar cerita Aladin dan Lampu Ajaibnya? Kayaknya hampir setiap orang mengetahui kisah ini, minimal sekali mereka pernah mendengar tentang kisah Aladin dan lampu ajaibnya. Singkat cerita versi yang saya ketahui seperti ini.

Konon katanya, di sebuah negeri, ada seorang pemuda yang menemukan sebuah lampu ajaib. Lampu ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu dihuni oleh seekor jin yang siap mengabdi dan mengabulkan permohonan siapa saja yang memiliki lampu tersebut. Dikisahkan, pemuda tersebut, yaitu Aladin, menemukan lampu ini dan mampu meng-operasikannya sesuai ketentuan, yaitu bisa mengeluarkan jin yang ada di dalamnya dan memerintahkan untuk mengabulkan apa saja yang dikehendaki majikannya.


Singkat cerita, Aladin bersama dengan lampu ajaibnya berhasil membangun istana megah dengan segala isinya. Dia menjadi seorang raja yang dihormati dan disegani oleh rakyatnya. Dia pun berhasil menikahi putri cantik nan rupawan.


Sampai di suatu hari, Aladin lupa tidak membawa lampu ajaibnya ketika ia pergi berburu. Banyak versi yang menjelaskan mengapa ia lupa, namun saya tidak akan membahas hal itu. Yang akan saya soroti di sini adalah, kelalaian Aladin akan barang berharganya yaitu lampu ajaibnya. Karena kelalaiannya itu, akhirnya Aladin sempat dipermalukan oleh musuhnya karena lampu ajaibnya dicuri. Namun akhirnya, dia bisa kembali mendapatkan lampu ajaibnya dan hidup bahagia.

Mohon maaf sebelumnya jika alur ceritanya tidak sesuai dengan aslinya. Yang akan saya tekankan di sini, apa hikmah yang bisa diambil dari cerita ini, khususnya bagi para blogger maupun pelaku bisnis lainnya, baik pelaku bisnis online maupun offline. Saya terinspirasi menulis artikel ini ketika suatu malam saya selesai menonton film Aladin. Anda pernah menontonnya?

Seorang pebisnis, baik itu pebisnis online maupun offline, akan mengalami beberapa fase dalam menjalankan bisnisnya, ada fase awal merintis, fase membangun, fase puncak, dan fase mempertahankan bisnis yang sudah berlangsung tersebut. Dalam menjalani fase-fase tersebut, akan ditemukan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Jika kita menyerah, maka hancurlah bisnis kita. Coba saja Anda bertanya pada orang-orang yang sudah sukses saat ini, misalnya saja beberapa guru bisnis saya seperti: Bapak Budi Djatmiko, Profesional Bisnis dan Pemilik dari STEMBI - Bandung Business School (http://www.stembi.com), Pak Purdi E. Candra (Pemilik Primagama, "Orang Gila" Penyebar Virus Entrepreneur), Robert T. Kiyosaki (Penulis Buku Cashflow Quadran, Rich Dad Poor Dad, dll, tanya aza kalo ketemu, hehe...), Bapak Joko Susilo / JS( Pencetak Netpreneur, Penulis Ebook SMUO Formulabisnis dengan pro dan kontranya di dunia Internet marketing, juga sebagai pengelola blog jokosusilo.com),dan masih banyak lagi yang lainnya, apakah mereka tidak melalui fase-fase tersebut? Pastinya mereka pun sama melalui fase-fase tersebut.

Nah, sekarang, bagaimana kita menyikapi dan melalui fase-fase tersebut. Siapapun Anda, apapun profesi Anda, mari kita belajar dari kisah-kisah orang sukses, sering bergaul dengan meraka, yang akhirnya, kita mendapatkan manfaat dari mereka, tertular kesuksesan mereka dan dapat meraih "KESUKSESAN SEJATI" yang membawa manfaat bagi banyak orang, seperti yang sering disampaikan oleh Bapak Tum Desem Waringin.

Bagaimana menurut Anda? Apa Anda memiliki pengalaman tersendiri dengan bisnis yang sedang Anda jalani? Silahkan Anda berbagi di sini dengan memberikan komentar Anda.

Salam YAKIN SUKSES !!!

NB:
Jika sahabat semua menyukai posting saya ini, atau Anda anggap penting untuk diketahui sahabat yang lain, sahabat bisa berbagi/share ke teman di FACEBOOK. Cukup dengan meng-KLIK link ini!
Terimakasih.

(Sumber Gambar: http://daniswaraadam.blogspot.com/)

10 komentar:

  1. Nice story gan...
    yang gue tau sih, dalam berbisnis harus jujur. he.he.

    BalasHapus
  2. Setuju, Bos... Kejujuran adalah mata uang yg berlaku dimana saja, di seluruh dunia...

    BalasHapus
  3. Selamat siang,
    selamat hari Senin,
    semoga tetap semangat dan sukses selalu,

    Salam Hangat,
    AbulaMedia.com

    BalasHapus
  4. Pokonya jangan menyerah, ketika mencoba sesuatu hal dengan penuh kesabaran, keep trying

    BalasHapus
  5. Kalau saya rasanya msih ada pada fase pertama mas. fase merintis bagi saya adalah masa ujian dan tantangan. lulus atau tidaknya kita difase ini akan ditentukan oleh besarnya perjuangan dan usaha kita.

    BalasHapus
  6. ceritanya menarik juga.........salam kenal

    BalasHapus
  7. Yap saya setuju. Semua ada tahapannya. Bayi aja ngga bisa langsung lari, mesti belajar duduk, berdiri, berjalan, baru berlari...

    Nikmati saja prosesnya!

    BalasHapus
  8. Artikel ini bagus, dan bisa memberikan manfaat tersendiri bagi yang membaca, terutama saya. Terima kasih.

    regards,
    Triyo

    BalasHapus

Sampaikan sedikit pesan/saran Anda, walaupun hanya sepatah dua patah kata bermakna. Jika ingin bertanya yang lebih jauh dan dianggap secret/rahasia, silahkan hubungi saya via email di link kontak: http://wiyasa.com/kontak

Terimakasih.

Salam YAKIN SUKSES !!!