Jumat, Mei 04, 2012

Pendidikan Anak Yang Tepat - Parenting: 5 Hal yang Tidak Boleh Diucapkan Orangtua Kepada Anak

Kadang kita berniat mengajari anak kita sesuatu yang kita anggap baik bagi mereka. Ternyata, hal tersebut menurut para ahli di bidangnya, tidaklah baik. Saya menemukan artikel yang sangat baik dari Yahoo. Oleh karena itu, saya posting di blog ini, khusus untuk mengingatkan saya, juga mungkin bagi pembaca sekalian yang menemukan tulisan ini. Silahkan di simak, semoga bermanfaat...



5 Hal yang Tidak Boleh Diucapkan Orangtua Kepada Anak
Oleh Charlene Prince Birkeland | Team Mom | Yahoo She – Kam, 3 Mei 2012 14:47 WIB


Bukan rahasia lagi, orangtua harus memperhatikan cara mereka berkomunikasi dengan anak-anak mereka. Apa yang kita katakan — dan cara kita mengatakannya — adalah masalah penting.
Cara komunikasi orangtua akan memberi dampak pada hubungan orangtua-anak dalam jangka panjang. Kalimat sederhana yang keluar dari mulut orangtua saat sedang frustrasi dapat berdampak besar. "Kata-kata bisa menyakitkan dan tidak bisa ditarik ulang, jadi berhati-hatilah," ujar Debbie Pincus, seorang terapis, pembimbing orangtua dan penulis "The Calm Parent: AM & PM". "Kita manusia. Kehidupan kita gila-gilaan dan kadang kita tidak memberikan waktu beristirahat dan berpikir kepada diri sendiri," ujar Pincus. “Hanya berhati-hatilah dan bertanggung jawab, dengan siapa pun kita berbicara."


Berikut ini lima hal yang tidak boleh diucapkan orangtua kepada anak mereka.


1. "Aku tidak peduli."


Anak kecil senang bercerita tentang segala sesuatu. Tentang pembicaraan mereka dengan teman-temannya, bentuk awan yang mereka rasa mirip dengan ular laut, alasan mereka menekan seluruh isi pasta gigi ke dalam bak mandi. Tetapi terkadang orangtua tidak ingin mendengarkan mereka. Jangan pernah mengatakan Anda tidak peduli dengan cerita mereka. Itu akan membuat anak-anak merasa tidak penting dan menghilangkan rasa percaya.
SARAN:
Beritahulah anak Anda bahwa masalah itu bisa dibahas di lain waktu, ketika Anda dapat fokus pada pembicaraan sang anak. Tetapi jangan ingkar janji. Jangan lupa membahas.  


2. “Kamu kan sudah besar!" 

Putra/putrii Anda berusia 7 tahun tapi masih bertingkah selayaknya anak umur 3. Jangan pernah menyalahkan tingkahnya sembari mengatakan “Kamu kan sudah besar!” Ini akan membuat anak-anak merasa dikritik padahal mereka bisa saja sedang punya masalah dan butuh bantuan untuk menyelesaikannya.
SARAN:
“Ketika Anda hendak bereaksi, ambillah jeda waktu sebentar,” kata Pincus. Pikirkan matang-matang dampak perkataan Anda, jadi bukan asal reaksi spontan. Jeda membantu menurunkan adrenalin sehingga otak bisa berpikir tanpa emosi.  


3. "Minta maaf!"


Anak Anda merebut mainan temannya dan membuatnya menangis. Anda langsung memerintahkan sang anak untuk meminta maaf atas tindakannya. Anda memang bermaksud mulia, tetapi memaksa anak untuk meminta maaf tidak mengajari mereka kemampuan sosial, kata Bill Corbett, penulis buku dan pendidik. Anak kecil tidak dapat langsung mengerti kenapa mereka harus meminta maaf. Bila selalu disuruh, mereka bisa saja makin lambat memahami alasan meminta maaf bila telah melakukan tindakan buruk
SARAN:
Minta maaflah kepada anak kecil yang dibuat menangis oleh anak Anda, sehingga pada saat bersamaan Anda memberi dia contoh bagus kelakuan yang ingin ditanamkan.  


4. "Masak nggak bisa juga?"


Anda mengajari anak menangkap bola lima kali berturut-turut, dan dia belum mahir juga. Atau, ketika belajar soal matematika, dia tak kunjug paham. Anda pun langsung bertanya “Masak nggak bisa juga?” Komentar ini akan menjatuhkan mental mereka. Sebab, sebagaimana dikatakan pakar pembelajaran Jill Laurean, anak-anak akan menangkap pertanyaan itu dengan berbeda. Mereka akan mengira Anda bertanya “Kenapa nggak bisa juga? Apa yang salah dengan kamu sehingga nggak bisa?”
SARAN:
Ambil waktu istirahat. Jika Anda sudah tidak tahu cara lain mengajari anak mengenai sesuatu, berhentilah. Lanjutkan pelajaran ketika Anda sudah siap untuk mencobanya lagi, mungkin setelah mencari pendekatan lain untuk mengajar apa pun yang sedang dipelajari anakmu.  


5. "Ditinggal ya!"


Anak Anda menolak meninggalkan toko mainan atau taman, sementara Anda telat janjian. Jadi Anda memberikan ultimatum untuk menakut-nakuti dia: "Ditinggal ya!" Untuk anak yang masih kecil, ketakutan ditinggalkan orangtua adalah sesuatu yang sangat nyata. Tapi apa yang terjadi saat ancaman tidak berhasil? Anak dengan cepat belajar kalau ayah atau ibu memberikan ancaman kosong.
SARAN:
Jangan bilang kepada anak bahwa Anda akan meninggalkan mereka. Sebaiknya, bikin rencana perjalanan (dari toko mainan ke tempat selanjutnya) sebelum berangkat dari rumah.


Sumber :
http://id.she.yahoo.com/5-hal-yang-tidak-boleh-diucapkan-orangtua-kepada-anak.html


Jika ada tambahan ataupun sanggahan, silahkan ditambahkan di komentar posting ini.


Semoga Bermanfaat…!!!  


Salam YAKIN SUKSES !!!
NB:
Jika sahabat semua menyukai posting saya ini, atau ingin berbagi dengan sahabat yang lain di Facebook, sahabat bisa berbagi/share ke teman di FACEBOOK. Cukup dengan meng-KLIK link ini! 
Terimakasih.  
Posting Berhubungan:
Kunjungi Sponsor Kami:


Bisnis Dari Rumah Hasilkan Jutaan Rupiah Per Hari. TERBUKTI !!!
Silahkan Daftarkan Nama dan Email Anda untuk informasi selengkapnya pada halaman setelah Anda klik gambar di bawah ini:

peluang usaha

1 komentar:

Sampaikan sedikit pesan/saran Anda, walaupun hanya sepatah dua patah kata bermakna. Jika ingin bertanya yang lebih jauh dan dianggap secret/rahasia, silahkan hubungi saya via email di link kontak: http://wiyasa.com/kontak

Terimakasih.

Salam YAKIN SUKSES !!!